-->

Yogyakarta Hingga Pangandaran, Test Ride Uji Kekuatan Berandal 150

Yogyakarta Hingga Pangandaran, Test Ride Uji Kekuatan Berandal 150
Yogyakarta Hingga Pangandaran, Test Ride Uji Kekuatan Berandal 150


Otomotif - Selepas Yogyakarta, Touring Suzuki GSX150 Bandit berlanjut ke Pangandaraan Jawa Barat. Boleh dibilang, etape ketiga touring bertajuk ‘Teman Satu Tujuan’ ini menempuh jarak terjauh dari 4 etape, yakni 340 km.

Pada tahap ini 15 riders yang terdiri dari para jurnalis dan dua lady bikers mendapat kesempatan menguji top speed Bandit 150 di trek Deandless, Kebumen, Jawa Tengah. Trek Deandles sendiri cukup populer sebab mempunyai jalan yang mulus dan panjang sejauh 53 kilometer. Jalur ini berada di perbatasan Provinsi DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah, hingga kawasan Petanahan, Kebumen.

Kesempatan ini tidak disia-siakan penguji Suzuki Bandit 150 untuk mengggeber motor sekencang-kencangnya, sekaligus menguji kemampuan mesin 150cc DOHC (Double Over Head Camshaft) yang diusung Bandit 150. Rata-rata mendapat top speed 135 km/jam, bahkan ada yang sanggup memaksimalkan hingga 140 km/jam.

Boleh dibilang secara umum jalur selatan dari Yogyakarta menuju Pangandaran mempunyai tipikal lintasan cenderung mendatar dan lebar, sehinga menawarkan keleluasaan bagi para rider untuk berkendara lebih santai walau dengan kecepatan yang terjaga konstan.

Sepanjang 3 hari perjalanan dengan kombinasi lintasan yang bermacam-macam tiap harinya, menguji teknik gaya berkendara para rider untuk mencetak catatan konsumsi materi bakar terbaik. Metode pengisian materi bakar dengan cara full-to-full dipergunakan untuk meraih evaluasi objektif dan umum.

Tercatat hasil terbaik secara keseluruhan jarak 800 km, untuk satu liter materi bakar RON90 sanggup dipakai sejauh 54 km. Namun dalam catatan harian ada juga yang berhasil mengukir angka 58 km/liter ketika berkendaara di etape ke-3.

Yang tak kalah menarik yaitu ketangguhan dua lady bikers yang ikut dalam rombongan jurnalis. Mereka yaitu Mouzza Zee dan Uky Andaresta. Kedua perempuan ini patut diacungi jempol selain sanggup mengikuti ritme dan gaya berkendara pra rider yang didomonasi pria, fisik wanita-wanita ini patut diacungi jempol.

Uky Andaresta sendiri yaitu seorang wirausahawati yang membuka sebuah cafe, yang sudah mengakibatkan touring sebagai hobi semenjak 2001. Uky sudah berkendara hingga kota Sabang dan berkesan juga ketika melaksanakan perjalanan ke Pulau Bali.

“Saya butuh adaptasi terlebih dahulu dengan penerima lain, sebab ini merupakan touring pertama bersama para jurnalis, dimana banyak ilmu juga yang bisa didapatkan. Namun aku bahagia sekali dan sangat besar hati bisa menjadi salah satu lady bikers yang diajak dalam perjalanan touring ini. Biasanya aku memakai Suzuki GSX-R150, namun aku rasakan GSX150 Bandit ini sangat yummy untuk perjalanan jarak jauh, sebab joknya nyaman dinaiki,” kata Uky.

Sementara Mouzza Zee, perempuan asal Malang, Jawa Timur, mempunyai latar belakang seorang Pegawai di institusi konsultan pemerintahan di kota Malang. Awalnya, Mouzza memulai mencoba touring tunggal di tahun 2011 dengan jarak pendek ke kota Sidoarjo, namun semenjak itu dirinya merasa tertantang hingga kesudahannya menunjukan kemampuannya melaksanakan touring dari kota Sabang hingga kota Merauke sendirian.

“Awalnya aku butuh adaptasi dengan motor dan gaya berkendara dalam grup sebab biasanya aku riding sendiri. Ternyata memakai Suzuki GSX150 Bandit sangat nyaman sebab posisi duduknya pas dan bobot motornya ringan. Touring ini menjadi pengalaman gres bagi aku sebab bisa bertemu banyak orang andal yang mau mengembangkan ilmu dan pengalaman berkendara biar touring aku lebih menyenangkan, menyerupai teknik berakselerasi dan mengendalikan motor di jalur yang ekstim,” ungkap Mouzza.
Advertisement