-->

Tips Kondusif Melewati Banjir Dikala Memakai Mobil

Tips Kondusif Melewati Banjir Dikala Memakai Mobil
Tips Kondusif Melewati Banjir Dikala Memakai Mobil


Tips Otomotif - Hujan deras mengguyur di pagi hari tak butuh usang untuk membuat genangan air tinggi di sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya. Kalau sudah begini, menerjang banjir menjadi opsi yang terkadang sulit terhindarkan bagi sebagian pengendara.

Aksi menerjang banjir memang dapat dibilang nekat. Karena meski ada kemungkinan selamat, probabilitas untuk terjadi kerusakan serius juga sama besarnya. Nah, kami akan memandu Anda bagaimana trik meminimalkan risiko kerusakan seandainya terpaksa ‘nekat’ menerjang banjir. Setidaknya memperbesar kemungkinan tak terjadinya kerusakan sehabis melewati banjir.

PERHATIKAN KETINGGIAN AIR

Semakin tinggi genangan air, artinya semakin besar pula risiko merusak. Intinya, banjir yang hendak dilalui tidak mendekati atau bahkan lebih tinggi dari lubang masuk udara kendaraan Anda. Bersabarlah dahulu dan perhatikan kendaraan beroda empat lain yang menerjang banjir, lebih baik lagi jika ada kendaraan beroda empat serupa sehingga dapat dijadikan referensi.

Tentukan rute dan jalur Anda di banjir, pilihlah genangan yang paling rendah serta bebas dari kendala menyerupai polisi tidur, jalan rusak atau lainnya. Karena ketika menerjang banjir, konstannya kecepatan kendaraan beroda empat memegang peranan penting dalam meminimalkan risiko.

JAGA JARAK

Karena kecepatan konstan sangat penting, pastikan kendaraan beroda empat di depan mempunyai jarak cukup jauh. Bila masih dekat, tunggu saja sebelum Anda melaju. Jalankan kendaraan beroda empat Anda sehabis cukup yakin kendaraan beroda empat di depan tak akan menghalangi laju kendaraan beroda empat Anda.

PUTARAN MESIN RENDAH

Jangan percaya mitos yang bilang ketika menerjang banjir putaran mesin harus tinggi biar mesin tak gampang mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot. Aksi ini justru memperbesar daya isap udara dari mesin dan makin memungkinkan air masuk ke dalam mesin. Akibatnya terjadi water hammer dan mesin pun berantakan.

Justru jalankan kendaraan beroda empat dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm. Kalaupun air tetap masuk ke ruang mesin, kerusakan yang terjadi juga dapat lebih minimal dibanding menggunakan putaran tinggi.

IKUTI GELOMBANG

Saat melintasi banjir, kepingan depan kendaraan beroda empat menabrak air dan membuat gelombang. Gelombang ini akan bergerak maju searah serta dengan kecepatan tertentu dan meninggalkan celah air lebih dangkal di belakangnya.

Anda tak perlu mendahului rambatan gelombang itu, justru sangat baik untuk mengikutinya dari belakang. Jaga momentum kendaraan beroda empat biar kecepatan kendaraan beroda empat dengan gelombang sama. Dengan begitu Anda seakan melintasi banjir yang lebih dangkal.

JANGAN SETENGAH KOPLING

Sebisa mungkin lepaskan injakan kopling ketika melewati banjir. Biarkan plat kopling saling melekat erat dan melajukan kendaraan beroda empat secara konstan. Terlalu sering menggunakan setengah kopling hanya memperbesar kemungkinan kopling terbakar dan menaikkan putaran mesin. Kedua hal itu akan sangat merugikan di tengah banjir.

MATIKAN MESIN SEGERA SAAT DARURAT

Terkadang kita dapat salah perhitungan dan justru masuk ke banjir yang lebih dalam di tengah-tengah. Ketika ini terjadi, jangan panik. Lihat dan rasakan apakah kendaraan beroda empat masih mungkin menembus di kedalaman ini atau kendaraan beroda empat mulai bergeser jawaban mengapung.

Tapi bila ketinggian air sudah melampaui jalan masuk masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, eksklusif matikan mesin Anda segera. Begitu pula ketika terasa ada gejala mesin kemasukan air dan sudah mbrebet hendak mati. Dengan mematikan mesin lebih awal, Anda akan menghilangkan risiko terjadinya water hammer.

Mobil dapat jadi terendam interiornya. Tapi biaya perbaikannya relatif lebih murah ketimbang mesin mati jawaban water hammer yang pada ujungnya menjadikan kendaraan beroda empat terendam juga.

KERINGKAN REM

Setelah melewati banjir, piringan rem akan berair dan tahanannya berkurang. Hal ini secara serius berdampak pada penurunan daya pengereman.

Hindari eksklusif menambah kecepatan usai melewati genangan air. Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 20 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal. Bila belum, injak pedal bersamaan 20 detik lagi. Ulangi terus langkah ini hingga pengereman kembali normal.


CEK FLUIDA

Banjir yang menyentuh kepingan bawah mesin dan girboks dapat membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas. Begitu keadaan memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem. Anda dapat lakukan sendiri atau minta pertolongan bengkel. Bila warna oli bermetamorfosis muda atau keruh menyerupai susu, berarti sudah terkotori air. Segera ganti fluida yang terkotori itu.
Advertisement