"Kalau dari kita industrinya kurang lebih Rp 20 juta, harga pasar kurang lebih Rp 22-23 juta," bebernya usai beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11).
Zaki Nahdi mengatakan, kunci tinggi rendahnya harga motor listrik Gesits akan ditentukan oleh baterainya. Baterai motor tersebut dikembangkan oleh Pertamina.
"Kalau motor listrik baterai di dalam, harga baterai hari ini masih mahal. 35 Persen komponen harga itu baterai, dapat hingga 50 persen kadang-kadang. Makara dapat mahal harga motor listrik, lebih dari Rp 50 juta," ujarnya.
30 Ribu Unit Pemesanan
Dia menambahkan, motor listrik Gesits sudah dipesan sebanyak 30 ribu unit. Padahal, motor yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini gres akan diproduksi secara massal pada Januari 2019.
"Dari sisi pasar kita sudah ada pre-order sampai 30 ribu. Ini belum publish harga kan. Tapi kita mengharap bahwa harga pasar dapat di bawah kompetitor yang sekelas motor konvensional," kata dia.
Direktur Utama (Dirut) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Tumiyana menuturkan dalam setahun kendaraan beroda empat listrik Gesits akan diproduksi sebanyak 60.000 unit. Apabila usul pasar menanjak, maka pihaknya akan memproduksi lebih banyak lagi.
"Line kedua kita akan extend subject to market," ucapnya.
Advertisement